Jakarta, 12 Juni 2024 – Pada hari Rabu, 12 Juni 2024, DPP IPTI (Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia) melakukan audiensi dengan Ketua Yayasan Universitas Tarumanagara (Untar), Bapak Prof. Dr. Ariawan Gunadi, S.H., M.H., di kantor Yayasan Untar, Jakarta. Audiensi ini bertujuan untuk menjajaki kemungkinan kolaborasi program dan pemantapan pengkaderan mahasiswa Tionghoa di kampus-kampus berbasis Tionghoa yang tergabung dalam Yayasan Untar.
Dalam pertemuan ini, DPP IPTI diwakili oleh Sekretaris Jenderal DPP IPTI, Yen Yen Kuswati S.Psi , didampingi oleh Anggota Ketua Kesekretariatan, Lin Zhu dan OKK, Andy Wijaya

Kolaborasi program yang diusulkan oleh DPP IPTI adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Tionghoa di kampus-kampus berbasis Tionghoa yang tergabung dalam Yayasan Untar. Program tersebut meliputi berbagai kegiatan akademik dan non-akademik seperti seminar, workshop, kunjungan industri, serta kegiatan sosial dan budaya yang bertujuan untuk memperkuat identitas dan kebanggaan mahasiswa Tionghoa.
Selain itu, DPP IPTI juga mengusulkan pemantapan pengkaderan mahasiswa Tionghoa di kampus-kampus tersebut. Hal ini dilakukan dengan membentuk komunitas dan organisasi yang khusus berfokus pada pengembangan kepemimpinan dan keterampilan bagi mahasiswa Tionghoa. Dengan adanya pengkaderan yang kuat, diharapkan mahasiswa Tionghoa dapat menjadi pemimpin masa depan yang berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.

Dalam tanggapannya, Ketua Yayasan Untar, Bapak Prof. Dr. Ariawan Gunadi, S.H., M.H., menyambut baik usulan dari DPP IPTI dan menyatakan kesiapannya untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Beliau juga menambahkan pentingnya peran mahasiswa Tionghoa dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa serta menjaga kebhinekaan Indonesia.
Dengan adanya kolaborasi program dan pemantapan pengkaderan mahasiswa Tionghoa di kampus-kampus berbasis Tionghoa yang tergabung dalam Yayasan Untar, diharapkan dapat memperkuat dan memperluas jaringan serta meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa Tionghoa. Selain itu, hal ini juga diharapkan dapat menjadi contoh kolaborasi yang sukses dalam memperkuat peran mahasiswa Tionghoa dalam pembangunan bangsa.