IPTI
IPTI
IPTI ucapkan HUT ke-62 untuk Presiden Indonesia Joko Widodo, Berikut Profil, perjalanan hidup dan karirnya politiknya

Jakarta, ipti.or.idPresiden RI ke-7 Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang tahun hari ini, Rabu (21/6/2023). Diketahui, Jokowi lahir di Surakarta (Solo), Jawa Tengah, pada 21 Juni 1961. Tahun ini, ia merayakan ulang tahun yang ke-62.

Saat ditanya mengenai perayaan, Presiden Jokowi berujar bahwa ia merupakan orang desa sehingga tidak pernah merayakan hari ulang tahunnya.

“Saya enggak pernah (merayakan) ulang tahun. Saya orang desa enggak pernah (merayakan) ulang tahun, sejak lahir sampai sekarang,” kata Jokowi di Gresik, dikutip dari YouTube KompasTV, Selasa (20/6/2023).

Pada ulang tahunnya yang ke-60, Jokowi juga mengaku tidak biasa merayakan hari kelahirannya dengan mengadakan acara spesial.

“Seperti tahun-tahun yang silam, saya tak terbiasa merayakan hari ulang tahun sendiri. Apalagi sekarang, di saat negeri ini tengah membutuhkan kerja keras kita semua untuk bersama-sama keluar dari pandemi,” tulis Jokowi, dikutip dari akun Instagram @jokowi.

Baca juga :

 

 Berita Pusat
IPTI DAN PRIMA DMI BERKOLABORASI MEMBANGUN BANGSA; MOU KERJA SAMA DENGAN REMAJA MASJID DITANDANGANI BERSAMA

Profil Singkat

Melansir umy.ac.id, Joko Widodo lahir pada 21 Juni 1961 di Surakarta, sebuah kota kecil di Jawa Tengah.

Dia lahir dari pasangan Noto Miharjo dan Sujiatmi Notomiharjo, mereka merupakan pasangan keluarga yang sederhana. Jokowi adalah anak pertama dari empat bersaudara, dan juga satu satunya anak laki laki dari pasangan tersebut. Ketiga adik Jokowi ialah Iit Sriyantini, Ida Yati dan Titik Relawati.

Sebagai seorang anak sulung, Jokowi memiliki tanggung jawab yang besar terhadap keluarga, khususnya ketiga adik perempuannya. Keluarga Jokowi merupakan keluarga yang biasa biasa saja bahkan tergolong menengah kebawah. Ayahnya bekerja sebagai seorang penjual kayu di bantaran kali Karanganyar-Solo. Sedari kecil, Jokowi muda sangat dekat dengan kedua orang tuanya.

Jokowi memulai pendidikan formalnya di Sekolah Dasar Negeri 111 Tirtoyoso Surakarta. Setamat dari Sekolah Dasar, Jokowi melanjutkan jenjang pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Surakarta. Ditengah tengah aktivitasnya sebagai pelajar, Jokowi juga membantu orang tuanya bekerja. Ia mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya. Di usia 12 tahun Jokowi kecil bekerja sebagai tukang penggergaji kayu. Meski kesibukannya belajar sekaligus bekerja, Jokowi dapat menyelesaikan sekolahnya tepat waktu.

Setelah lulus dari SMP, ia melanjutkan sekolahnya ke jenjang selanjutnya di SMA Negeri 6 Surakarta. Setamat dari SMA, pada tahun 1980 masuk Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

 

Baca juga :

 Berita Pusat
Ketua Umum IPTI Tegaskan Audiensi PSMTI dan IPTI dengan Jokowi Tidak Membahas Politik

Perjalanan Hidup

Jokowi menyelesaikan kuliahnya pada 1985. Ia kemudian bekerja di BUMN, PT Kertas Kraft Aceh. Di perusahaan ini Jokowi ditempatkan di area hutan pinus Merkusii, Aceh Tengah. Namun ia tak bertahan lama, hanya sekitar dua tahun dan memutuskan kembali. Jokowi, adalah nama panggilan yang diberikan oleh kliennya pada saat ia masih aktif sebagai pengusaha mebel. Adalah Bernard seorang asal Perancis yang memberikan nama tersebut. Bernard merupakan klien sekaligus sahabat Jokowi.

Ia sering memberi masukan kepada Jokowi berkenaan dengan usahanya membangun pabrik mebel yang kemudian diberi nama Rakabu Sejahtera, nama ini diambil dari putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Berkat bantuan dan banyak masukan dari Bernard itulah Jokowi berhasil membangun usahanya. Pada tahun Jokowi menikahi seorang gadis bernama Iriana diusianya yang ke 25. Dari pernikahannya Jokowi dikaruniai tiga orang anak, Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep.

 

Baca juga :

 Berita Pusat
Menpora Ario Bimo Nandito Ariotedjo Dukung Program Kerja DPP IPTI Menuju Indonesia Emas 2045
Karir Politik

Jokowi memberanikan terjun ke politik atas dorongan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). PDIP membentuk koalisi bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Jokowi berpasangan dengan FX Hadi Rudyatmo. Pada masa masa awal kampanye elektabilitasnya masih sangat rendah, kebanyakan masyarakat Surakarta belum cukup mengenalnya. Tingkat kepopulerannya jauh dibawah pasangan petahana.

Jokowi cukup tenang menghadapi situasi ini, ia menggunakan strategi door to door atau “blusukan” untuk menyapa warga masyarakat satu per satu. Strategi yang dijalankan Jokowi bersama tim cukup efektif, ia berhasil mengalahkan pasangan petahana dengan persentase keterpilihan sebesar 36,62 persen. Ia pun berhasil menduduki jabatan Walikota Surakarta untuk periode 2005-2010.

Melihat perkembangan kota Surakarta yang begitu pesat serta mendapat banyak dukungan dari masyarakat, Jokowi kembali dicalonkan sebagai walikota pada 2010. Partai penyokongnya semakin bertambah banyak, yaitu PDI Perjuangan sebagai partai utama, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Damai Sejahtera (PDS).

Pada 2012 Jokowi ditantang untuk masuk ke gelanggang politik ibu kota sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta. Ia dipasangkan dengan Basuki Tjahaja Purnama atau lebih akrab disapa Ahok, seorang mantan Bupati Belitung Timur. Sempat kalah populer dengan pasangan lainnya, Gaya “blusukan” Jokowi kembali digunakan untuk menyapa warga Jakarta. Hingga akhirya ia terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca juga :

 Social Activity
Sambut Imlek, DPW IPTI Sumut Baksos ke Panti Jompo Bodhi Asri

Pada 2014 Jokowi maju sebagai Calon Presiden Republik Indonesia dengan dukungan PDIP Perjuangan, Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) seorang politisi senior dari Partai Golongan Karya (Golkar). Pada saat kampanye, Jokowi tetap menggunakan gaya lamanya yaitu “blusukan” untuk menyapa masyarakat diseluruh penjuru nusantara. Pembangunan infrastruktur menjadi program prioritas di masa kepemimpinannya yang pertama. Pembangunan yang dilakukan secara merata hingga ke daerah terluar Indonesia ini dilakukan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam sektor ini dibandingkan negara-negara lain.

Program prioritas tersebut dibarengi dengan program berupa bantuan sosial seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), hingga Program Keluarga Harapan (PKH). Selain itu, sejak awal masa jabatannya, Joko Widodo juga mengupayakan reforma agraria dengan salah satunya melakukan percepatan penerbitan sertifikat hak atas tanah untuk mengurangi terjadinya sengketa lahan oleh karena ketiadaan sertifikat.

Dalam Pilpres 2019, Joko Widodo kembali terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia untuk masa jabatannya yang kedua. Kali ini, Joko Widodo didampingi oleh Wakil Presiden K.H. Maruf Amin dan dilantik pada 20 Oktober 2019 untuk masa jabatan 2019 hingga 2024. Di masa jabatannya yang kedua, Joko Widodo mengalihkan fokus pemerintahan pada pembangunan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia untuk dapat bersaing dengan negara-negara lainnya. Adapun program pembangunan infrastruktur masih terus dilanjutkan bersamaan dengan itu.

SEGENAP KELUARGA BESAR
IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA
MENGUCAPKAN
SELAMAT ULANG TAHUN KE-62
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Bpk. Ir. H. JOKO WIDODO
IPTI DAN PRIMA DMI BERKOLABORASI MEMBANGUN BANGSA; MOU KERJA SAMA DENGAN REMAJA MASJID DITANDANGANI BERSAMA
Ketum DMI Jusuf Kalla menyaksikan penandatangan MoU kerja sama antara Ketua Umum IPTI Ardy Susanto dengan Ketua Umum Prima DMI Munawar Khalil di kantor Dewan Masjid Indonesia (DMI), Matraman, Jakarta Pusat, Jumar, 16 Juni 2023. (ipti.or.id)

Jakarta, Ipti.or.id –  Ketua Umum Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) Ardy Susanto dengan Ketum Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (Prima DMI) Munawar Khalil menandatangani Memorandum Understanding atau MoU kerja sama di kantor Dewan Masjid Indonesia (DMI), Matraman, Jakarta Pusat, Jumat (16/6/2023).

Penandatanganan MoU yang bertema “Sinergi dan Kolaborasi Wirausaha: Gerakan Ekonomi Masjid, dari Umat Kuatkan Rakyat” disaksikan langsung oleh Ketum DMI Jusuf Kalla, Wakil Ketua Umum PSMTI Departemen Hubungan Organisasi dan Lintas Agama Rudi Rusdiah mewakili Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta dan Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Serian Wijatno.

Baca juga :

 Berita Pusat
Pemuda Tionghoa Berkolaborasi dengan Pemuda Masjid Memajukan Ekonomi Ummat Untuk Generasi Muda Millenial

“MoU ini merupakan bentuk kolaborasi antara elemen masyarakat lintas agama untuk bersama-sama membangun bangsa dalam semangat kebersamaan,” ujar Ardy di acara tersebut.

Selain itu, kata Ardy, MoU merupakan bentuk kerja sama generasi muda untuk membangun ekonomi masyarakat dan umat terutama melalui UMKM.

“Semoga kedepannya kerja sama ini, bisa menghasilkan satu kekuatan anak muda yang solid, sehingga bisa membawa Indonesia menjadi nation building yang lebih baik untuk mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045,” ungkap dia.

Penandatanganan MoU yang bertema “Sinergi dan Kolaborasi Wirausaha: Gerakan Ekonomi Masjid, dari Umat Kuatkan Rakyat” disaksikan langsung oleh Ketum DMI Jusuf Kalla, Wakil Ketua Umum PSMTI Departemen Hubungan Organisasi dan Lintas Agama Rudi Rusdiah mewakili Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta dan Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Serian Wijatno.

Baca juga :

 Berita Pusat
Ketua Umum DPP IPTI Hadiri Syukuran Dewan Penasehat DPP IPTI Ibu Irene Manibuy,SH.,M.Kn Yang dikukuhkan Sebagai Anggota BP3OKP-RI

Ardy Susanto mengaku bersyukur atas penandatanganan MoU tersebut dan menilai MoU tersebut merupakan kesepakatan bersama membangun kolaborasi antara elemen masyarakat untuk membangun bangsa.

Ardy menegaskan bahwa jumlah generasi muda Indonesia sangat banyak, bahkan mencapai angka 60 persen dari penduduk Indonesia.  Sementara UMKM di Indonesia juga sekitar 64 juta unit.

Menurut dia, jika peluang tersebut dimanfaatkan generasi muda, juga bagi masyarakat, negara dan bangsa.

“Saya berharap dengan adanya MoU dengan PRIMA DMI, maka kedepan ada langkh-langkah konkret untuk melakukan kerja sama di bidang usaha sehingga bisa bersama-sama berkontribusi memajukan ekonomi umat, “tutur ardy menambahkan.

Baca juga :

Seminar
Pemuda TiongHoa dan Masa Depan Bangsa

“UMKM kan telah memberikan kontribusi PDB Indonesia sebesar 61 persen dan menyerap tenaga kerja sebesar 97%. Nah, perlu keterlibatan aktif dari generasi muda di UMKM ini, termasuk memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan usaha, serta perlu konsistensi dan disiplin agar bisa sukses,” jelas Ardy.

Ketua Umum Prima DMI Munawar Khalil berharap kerja sama ini bisa berdampak besar bagi pemuda Masjid untuk mengasah kemampuannya dalam membangun usahanya. Menurut Munawar, belajar hal-hal yang positif merupakan hal yang baik dalam kehidupan masyarakat. 

“Kami menyadari bahwa berbicara tentang ekonomi mungkin kami kalah jauh dengan saudara kami yang ada di IPTI, oleh sebab itu dengan semangat yang kita bangun, kolaborasi ini diharapkan dapat meraih ilmu dan pengalaman dari saudara-saudara kita,” jelas Munawar.

Baca juga :

 Social Activity
IPTI Kepri Adakan Pembagian Sembako ke 7 Lokasi di Batam

Sementara itu, Ketua Umum DMI Jusuf Kalla berharap dengan kerja sama itu, Prima DMI bisa belajar dengan pemuda Tionghoa Indonesia dalam membangun usaha. Bagi Jusuf Kalla, etos kerja dan semangat suku Tionghoa Indonesia tidak diragukan lagi karena sudah terbukti usaha yang dibangunnya tumbuh pesat.

“Selalu saya sampaikan bahwa masyarakat Tionghoa mempunyai kemampuan yang tinggi dalam ekonomi karena semangat dan kerja keras serta kemampuan marketing yang baik, inilah yang harus dipelajari dan dicontoh. Karena itulah kerja sama antara Pemuda Masjid ini dan pemuda Tionghoa penting dilakukan,” katanya menegaskan.

Jusuf Kalla juga menerangkan bahwa membangun usaha tidak harus melalui pendidikan formal atau di ruang kelas. Menurut dia, hal tersebut bisa dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan dan berbagi pengalaman dalam berbisnis.

“Nanti pengalaman itu kita harapkan dengan melihat dan merasakan, jadi nanti diskusi berjalan untuk melihat bagaimana industri atau toko berjalan sehingga nanti terjadi suatu hubungan dan toleransi yang baik,” tutur Jusuf Kalla.

Baca juga :

 E-Learning
Sinergi PSMTI, IPTI, PITI dan Prima DMI mencetak Generasi Muda Berjiwa Enterpreneurship

Wakil Ketua Umum PSMTI Departemen Hubungan Organisasi dan Lintas Agama Rudi Rusdiah mengatakan Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta menyambut baik dibangunnya kerja sama ini. Diharapkan kolaborasi IPTI dan DMI dapat saling memberikan informasi bermanfaat yang dibutuhkan kedua belah pihak, utamanya dalam memajukan perekonomian bangsa.

“Harapan kami semoga dengan MoU ini dapat membangun kolaborasi yang kuat, sehingga hubungan PSMTI dan DMI dapat terjalin erat dan akan melahirkan kerja sama yang lain,” pungkas Rudi.

Pemuda Tionghoa Berkolaborasi dengan Pemuda Masjid Memajukan Ekonomi Ummat Untuk Generasi Muda Millenial

Jakarta, ipti.or.id

Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Wilianto Tanta menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (Prima  DMI) Munawar Khalil di salah satu hotel berbintang di Jakarta, Selasa siang (23/05/2023),

Hadir dalam pertemuan ini,   Ketua Umum Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) Ardy Susanto dan Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Serian Wijatno. Sementara itu,  pengurus PSMTI yang mendampingi, yakni Johnny Situwanda (WKU pemuda dan Kaderisasi) Tenggono C Phoa (WKU bisnis dan Industri), Taufik (KaDep bisnis dan industri) dan Sudiono Chung (Sekretaris Ketua Harian 2)

Baca juga : Ketua Umum DPP IPTI Hadiri Syukuran Dewan Penasehat DPP IPTI Ibu Irene Manibuy,SH.,M.Kn Yang dikukuhkan Sebagai Anggota BP3OKP-RI

Pertemuan membahas kolaborasi antara PSMTI, PITI, IPTI dan Prima DMI dalam mencetak dan mengembangkan wirausaha muda.

Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta menyambut baik kolaborasi ini dan diharapkan kolaborasi dapat memberikan manfaat yang besar bagi generasi muda. 

“ Kami PSMTI bersama IPTI, Bersama PITI dan Prima DMI bersilaturahmi dan berdiskusi membahas kolaborasi yang melibatkan generasi muda” kata orang nomor satu di lingkungan PSMTI.

Ketua umum Prima DMI  Munawar Khalil menyambut baik kolaborasi yang dibangun PSMTI dan IPTI dalam mencetak generasi muda berjiwa entrepreneurship. Menurut Munawar,  anggota Prima DMI perlu belajar dari masyarakat  suku Tionghoa yang berpengalaman  dalam membangun sebuah usaha.

Baca juga : Pemuda TiongHoa dan Masa Depan Bangsa

Sementara itu, Ketua Umum IPTI Ardy Susanto mengungkapkan,  salah satu yang dikerjasamakan adalah pelatihan menjadi seorang entrepreneur, baik  untuk generasi muda  dari kalangan IPTI maupun dari Prima DMI. Pelatihan ini, dinilai perlu  agar generasi muda siap menghadapi tantangan yang dihadapi dalam membangun usahanya.

“Tentunya ada hal-hal yang perlu dimatangkan termasuk pemikiran-pemikiran sebagai pengusaha itu seperti apa, mental sebagai pengusaha itu seperti apa. Tidak ada orang tiba-tiba langsung jadi pengusaha tetapi ada prosesnya. Nah proses ini perlu adanya pelatihan-pelatihan. Dari PSMTI, PITI akan mensuport IPTI dan Prima DMI untuk melatih keterampilan menjadi entrepreneurship bagi  anak muda,” tutur Ardy.

Menurut Ardy, kolaborasi ini akan dibahas kembali dalam pertemuan selanjutnya, termasuk membahas bentuk pelatihan yang akan dijalankan.

Baca juga : IPTI Kepri Adakan Pembagian Sembako ke 7 Lokasi di Batam

“Ini kan  baru tahapan awal pertemuan,  jadi kita masih menyusun pertemuan berikutnya untuk membicarakan hal-hal apa yang bisa kita kolaborasikan bersama, yang bisa dijalankan oleh anak-anak muda baik dari Prima DMI maupun dari IPTI,” jelas Ardy.

Kolaborasi ini mendapat apresiasi dari  Ketua Umum PITI Serian Wijatno. Ia meyakini kolaborasi IPTI dan Prima DMI dapat membuahkan hasil yang baik untuk pengembangan UMKM di tanah air, apalagi dua organisasi itu memiliki kelebihan yang berbeda.

“Nah kelebihan ini kalau dikerjasamakan dalam hal kemaslahatan masyarakat, agama maupun kemanusiaan. Tentunya kalau itu bisa dijalankan, bisa saling belajar, saling mengisi untuk pengembangan UMKM maka cita-cita kebangsaan akan tercapai,” ungkap Serian.

Ketua Umum DPP IPTI Hadiri Syukuran Dewan Penasehat DPP IPTI Ibu Irene Manibuy,SH.,M.Kn Yang dikukuhkan Sebagai Anggota BP3OKP-RI

IPTI.OR.ID, JAKARTA — BP3OKP-RI ( Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua) gelar ibadah dan syukuran atas pengukuhkan keenam anggota BP3OKP-RI Asli Papua di Cabin Hotel Jalan Yos Sudarso Sunter Jaya, Jakarta Utara, Senin (29/5/2023).

Pengukuhan keenam anggota BP3OKP-RI asli dari Papua tersebut sebelumnya telah dikukuhkan oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada Senin. Pengukuhan berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 15/M Tahun 2023 tentang pengangkatan enam anggota Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua.

Baca juga : IPTI Kepri Adakan Pembagian Sembako ke 7 Lokasi di Batam

Masa jabatan keanggotaan Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua dari perwakilan setiap provinsi di wilayah Papua adalah lima tahun. Keputusan Presiden ini berlaku mulai tanggal ditetapkan, ditetapkan di Jakarta pada tanggal 5 April 2023 oleh Presiden Joko Widodo.

Banyak tamu undangan yang hadir dalam acara syukuran ini salah satunya dari Organisasi Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI). Ketua umum DPP IPTI (Ardy Susanto,SH.) hadiri acara syukuran pengukuhan Anggota BP3OKP-RI Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (Ibu Irene Manibuy,SH.,M.Kn) untuk Papua Barat sekaligus juga sebagai dewan Penasihat DPP IPTI.  

Acara syukuran pengukuhan dilaksanakan Senin, 29 Mei 2023 di Cabin Hotel Jl.Yos Sudarso 77-78 Sunter Jaya Jakarta Utara.

Turut hadir Sekjen DPP IPTI ( Yen Yen Kuswati,S.Psi), koordinator Indonesia Timur (Erick Alam), Caretaker ketua DPW IPTI Provinsi Bali (Aldo,SH.) dan para anggota BP3OKP-RI yang mendapatkan pengukuhan.

Berikut enam nama anggota Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua yang akan bekerja selama lima tahun:

1. Alberth Yoku, perwakilan Provinsi Papua,

2. Irene Manibuy, perwakilan Provinsi Papua Barat,

3. Yoseph Yanowo Yolmen, perwakilan Provinsi Papua Selatan,

4. Pietrus Waine, perwakilan Provinsi Papua Tengah,

5. Hantor Matuan, perwakilan Provinsi Papua Pegunungan, dan

6. Otto Ihalauw, perwakilan Provinsi Papua Barat Daya.

Sinergi PSMTI, IPTI, PITI dan Prima DMI mencetak Generasi Muda Berjiwa Enterpreneurship

JAKARTA – ipti.or.id – Mencetak generasi muda dalam menumbuhkan jiwa entrepreneurship dinilai penting untuk menjamin keberlangsungan hidup di masa depan. Sehingga jiwa mandiri dan tangguh bisa tumbuh dan mengakar di tiap individu bangsa. Pandangan ini terungkap dalam Pertemuan Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Wilianto Tanta dengan Ketua Umum Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (Prima DMI) Munawar Khalil, di salah satu hotel berbintang di Jakarta, Selasa (23/5/2023) siang. Hadir dalam pertemuan ini, Ketua Umum Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) Ardy Susanto dan Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Serian Wijatno.

Sementara itu, pengurus PSMTI yang mendampingi, yakni Johnny Situwanda (WKU pemuda dan Kaderisasi) Tenggono C Phoa (WKU bisnis dan Industri), Taufik (Sekretaris WKU Bisnis dan Industri) dan Sudiono Chung (Sekretaris Ketua Harian 2).

Pertemuan membahas kolaborasi antara PSMTI, PITI, IPTI dan Prima DMI dalam mencetak dan mengembangkan wirausaha muda. Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta menyambut baik kolaborasi ini dan diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi generasi muda. “Kami PSMTI bersama IPTI, Bersama PITI dan Prima DMI bersilaturahmi dan berdiskusi membahas kolaborasi yang melibatkan generasi muda,” kata orang nomor satu di lingkungan PSMTI. Ketua umum Prima DMI, Munawar Khalil menyambut baik kolaborasi yang dibangun PSMTI dan IPTI dalam mencetak generasi muda berjiwa entrepreneurship.

Baca juga : Sambut Imlek, DPW IPTI Sumut Baksos ke Panti Jompo Bodhi Asri

Menurut Munawar, anggota Prima DMI perlu belajar dari masyarakat suku Tionghoa yang berpengalaman dalam membangun sebuah usaha.

“Kami generasi muda perlu banyak belajar karena memang jam terbang kami kalau bicara tentang bisnis, usaha mungkin tidak sehebat yang dimiliki saudara-saudara kami dari Tionghoa. Oleh karena itu hari kami ingin membangun kerja sama,” kata Munawar. Sementara itu, Ketua Umum IPTI Ardy Susanto mengungkapkan, salah satu yang dikerjasamakan adalah pelatihan menjadi seorang entrepreneur, baik untuk generasi muda dari kalangan IPTI maupun dari Prima DMI. Pelatihan ini dinilai perlu, agar generasi muda siap menghadapi tantangan yang dihadapi dalam membangun usahanya.

“Tentunya ada hal-hal yang perlu dimatangkan termasuk pemikiran-pemikiran sebagai pengusaha itu seperti apa, mental sebagai pengusaha itu seperti apa,” ujarnya.

Baca Juga : IPTI Gelar Seminar Kebangsaan, Ardy Susanto : Tragedi Kerusuhan 98 Terhadap Tionghoa Tak Boleh Terjadi Lagi

“Tidak ada orang tiba-tiba langsung jadi pengusaha tetapi ada prosesnya. Nah proses ini perlu adanya pelatihan-pelatihan. Dari PSMTI, PITI akan mensuport IPTI dan Prima DMI untuk melatih keterampilan menjadi entrepreneurship bagi anak muda,” sambung Ardy.

Menurut Ardy, kolaborasi ini akan dibahas kembali dalam pertemuan selanjutnya, termasuk membahas bentuk pelatihan yang akan dijalankan. “Ini kan baru tahapan awal pertemuan, jadi kita masih menyusun pertemuan berikutnya untuk membicarakan hal-hal apa yang bisa kita kolaborasikan bersama, yang bisa dijalankan oleh anak-anak muda baik dari Prima DMI maupun dari IPTI,” jelas Ardy. Kolaborasi ini mendapat apresiasi dari Ketua Umum PITI Serian Wijatno. Ia meyakini kolaborasi IPTI dan Prima DMI dapat membuahkan hasil yang baik untuk pengembangan UMKM di Tanah Air, apalagi dua organisasi itu memiliki kelebihan yang berbeda.

“Nah kelebihan ini kalau dikerjasamakan dalam hal kemaslahatan masyarakat, agama maupun kemanusiaan. Tentunya kalau itu bisa dijalankan, bisa saling belajar, saling mengisi untuk pengembangan UMKM maka cita-cita kebangsaan akan tercapai,” tutup Serian.

IPTI Gelar Seminar Kebangsaan, Ardy Susanto : Tragedi Kerusuhan 98 Terhadap Tionghoa Tak Boleh Terjadi Lagi

JAKARTA (IPTI.OR.ID) – Setelah terpilih lagi pada musyarawah nasional tahun 2022 lalu di BSD Tangerang, Ardy Susanto SH, Ketua Umum tiga (3) periode Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) tersebut mulai menyusun dan menempatkan kader terbaiknya menduduki kepengurusan di DPP guna mewujudkan program menuju Indonesia Emas 2024 yang di usungnya.

Selain menggelar acara pelantikan pengurus pusat, DPP IPTI juga menggelar seminar kebangsaan guna dan memperingati 25 tahun reformasi.

Baca Juga : Menpora Ario Bimo Nandito Ariotedjo Dukung Program Kerja DPP IPTI Menuju Indonesia Emas 2045

Di podium, Ardy Susanto mengungkapkan, perjuangan reformasi merupakan moment bersejarah sekaligus menyimpan luka mendalam bagi warga Tionghoa khususnya.

“Perjuangan reformasi menorehkan luka yang mendalam kepada kaum tionghoa pada saat itu. Moment tersebut juga menjadi sejarah lengsernya rezim otoriter dan membuka domokrasi lahir kembali, untuk itu, kami berharap kejadian keji yang menimpa etnis tionghoa jangan sampai terulang lagi,” ungkapnya (13/5/2023) di Hotel Golden Boutique, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Baca Juga : Ketua Umum IPTI Tegaskan Audiensi PSMTI dan IPTI dengan Jokowi Tidak Membahas Politik

Sambil mengajak para audince menundukan kepala dan berdoa mengenang sejarah tragedi pemerkosaan etnis tionghoa dan pembantaian secara biadab dalam kerusuhan Mei 1998 silam, Ardy mengajak para kader muda tionghoa untuk terjun ke politik sebagai upaya hal yang terjadi dalam kerusuhan tersebut tak terjadi lagi kepada minoritas.

“Oleh karena itu kami mengusung tema ” Tantangan Era Reformasi Dalam Mencetak Pemimpin Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045, kami harapkan dari kementrian pemuda dan olahraga supaya kerjasama ini akan terus terjalin. Dan saling mendukung program-program secara kesinambungan,” paparnya.

Dalam seminar dan pelantikan pengurus DPP IPTI, turut hadir anggota DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan, pihak kementrian pemuda dan olahraga yang di wakilkan oleh Profesor Mulyani Sri, unsur TNI dan Polri, adapun formasinya sebagai berikut :

Daftar Susunan Pengurus
Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pemuda Tionghoa Indinesia (DPP IPTI) Periode Tahun 2022-2025


Dewan Pelindung
Ketua Dewan Pelindung : Willianto Tanta
Anggota : Johny Situwanda

Anggota Dewan Pembina
Ketua : Brigjen. TNI (Purn) Tedy Yusuf
Sekretaris : Andrew Alister Susanto, S.T.
Anggota :
1. Daniel Johan, S.E., M.M David Heman Jaya
2. Drs. Eddy Sadeli, S. H.
3. Ir. Rachmat M. Suryahusada, MBA

Ketua Dewan Kehormatan
Ketua : David Herman Jaya
Sekretaris Dewan Kehormatan : Ir. Dedy Rochimat, M.M.
Anggota Dewan Kehormatan:
1. Arif Rahman, S.H.
2. Darman Wijaya
3. Eddie Kusuma
4. Edy Yansah
5. Jotje Wantah
6. Kuncoro Wibowo
7. Murdaya Poo
8. Peng Suyoto
9. Serian Wijatno
10. Suyapto Tandyawasesa
11. Teddy Sugianto
12. Yustina Kasman

Dewan Penasihat
Ketua Dewan Penasihat : Daniel Johan, S.E., M.M.
Sekretaris Dewan Penasihat : Ulung Rusman, S.E.
Anggota Dewan Penasihat :
1. (Angela Herliani Tanoesoedbjo, B.A., M.Com)
2. Boedi Krisnawan Sudargo
3. Carrel Ticualu, S.E., S.H.
4. Djoko Wiharjo
5. Hasan Karman, S.H., M.M.
6. I Wayan Suparmin
7. Ichsan Soelistio
8. Irene Manibuy
9. Ivan Wibowo
10. Margaretha Elly Chandra
11. Robert Njo
12. Tenggono Chuandra Phua

Dewan Pakar
Ketua Dewan Pakar : Lucas
Anggota :
1. Dr. Andi Kurniawan Bong, BE., MBA.
2. Prof. Yenny Thamrin

Dewan Penyantun
Ketua Dewan Penyantun : Teguh Kinarto
Anggota : Christian Chandra
Tonic Tangkau, S.H., M.H.

Susunan Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia
(DPP IPTI) Tahun Pengurusan 2022-2025

Ketua Umum : Ardy Susanto, S.H
Wakil Ketua 1 : Erick Halim, S.E.
Wakil Ketua 2 : Pandu Dinata, S. Kom.
Wakil Ketua 3 : Muhammad Rodli Kaelani
Ketua Harian : Hendra Asman, S.H., M.H
Sekretaris Jendral : Yen Yen Kuswati S.Psi
Wakil Sekretaris Jendral :
1. Andy Wijaya Marla, SH
2. Dian Angelia Betaubun, S.Sos
Bendahara Umum : Wandi Sukandi, S.E
Wakil Bendahara Umum : Anthony
Koordinator Indonesia Barat : Hardi, S.H
Koordinator Indonesia Tengah : William Laurin
Koordinator Indonesia Timur : Alam
Kepala Sekretariat : Niko Fajar Setiawan, S. Hum., S.Si
Anggota : Lin Tzu
A. Kepala Departemen Hubungan Luar Negeri dan LSM :
1. Michael Anton Tjong
2. Mega Hui, B.E
3. Ricky Husein
4. Andy Hartanto Wijaya
5. Lie Rixon
B. Kepala Departemen Kemaritiman dan Perikanan : Tommy Huang
C. Kepala Departemen Politik dan Organisasi : Hendri, S.H.
D. Kepala Departemen Advokasi dan Hukum : Sharron Pamela, S.H
E. Kepala Departemen Pengembangan SDM dan Kaderisasi :
1. Dian Maulana, S.T
2. Arwin Hartanto, S.Psi
F. Kepala Departemen Pariwisata dan Kebudayaan : Ngui Teliyana
G. Kepala Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral : Erick Hartono, B.A.
H. Kepala Departemen Olahraga :
1. Gibson Thomasyadi, S.H, Mkn.
2. Lionel Marcelius
I. Kepala Departemen PDT dan Transmigrasi :
1. Robby Cahyadi Kurniawan, S.H.
2. Songker Chandra, S,E., MM.
J. Kepala Departemen Pertahanan dan Keamanan : Kris Kynan
K. Kepala Departemen Informasi dan Komunikasi : Laura Nathania Sutanto
L. Kepala Departemen Ekonomi Kreatif, Koperasi dan UMKM : Dessy Agustina
M. Kepala Departemen Perindustrian dan Perdagangan : Hugo Trenggono Ronaldo Tasman
N. Kepala Departemen Kesehatan dan Sosial : dr. Surianna Sugianto
O. Kepala Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Anak : Luccy Jappy
P. Kepala Departemen Pendidikan Dasar,Menengah dan Tinggi : Rika Lenawaty, S.T
Q. Kepala Departemen Lingkungan Hidup dan Kehutanan : Chandra Wijaya
R. Kepala Departemen Ketenagakerjaan : Dasrianto
S. Kepala Departemen Pertanian dan Ketahanan Pangan : Fajar Angga Kusumah
T. Kepala Departemen PU dan Perumahan Rakyat : Istametro
U. Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan : Yudistira
V. Kepala Departemen Agama :
1. Gabriela Adeline Thurana
2. Andre Tanta

Menpora Ario Bimo Nandito Ariotedjo Dukung Program Kerja DPP IPTI Menuju Indonesia Emas 2045

JAKARTA (IPTI.OR.ID) Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, menerima audiensi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Ikatan Pemuda Tionghoa (DPP IPTI) Ardy Susanto yang hadir bersama pengurus lainnya di ruang kerjanya lantai 10 Kantor Kemenpora Senayan, Jakarta, Jumat (12/5). 

Menpora Dito mendukung program kerja DPP IPTI Menuju Indonesia Emas 2045. Kepada Menpora Dito, Ardy Susanto bermaksud menyampaikan undangan kepada Menteri Dito untuk hadir dalam pelantikan Pengurus DPP IPTI dan Seminar Kebangsaan dengan tema ‘Tantangan Era Reformasi Dalam Mencetak Pemimpin Bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

“Terima kasih kepada Pak Menteri yang telah berkenan menerima kami, kami bermaksud untuk mengundang Pak Menteri hadir pada cara pelantikan pengurus IPTI di Kemayoran,” kata Ardy.

Ketum DPP IPTI tiga periode ini berharap dengan kehadiran Menpora Dito, ia juga berharap kedepan kerjasama dengan Kemenpora akan terus terjalin dengan baik.

Baca Juga : Ketua Umum IPTI Tegaskan Audiensi PSMTI dan IPTI dengan Jokowi Tidak Membahas Politik

“Kami harap kedepan kerjasama dengan kementerian ini akan terus terjalin sehingga program-program yang ada bisa saling didukung,” tuturnya.

“Tugas utama IPTI adalah mengikis krisis identitas yang sekarang mulai ditinggalkan dan hal ini tidak mudah, tetapi kalau bergeraknya dengan institusi pasti akan lebih mudah. Semoga dengan adanya IPTI pemuda Indonesia berkontribusi menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Menpora Dito sangat mendukung program kerja yang ada di dalam IPTI agar nantinya bisa saling dikerjasamakan dan dikolaborasikan dimasa depan untuk kebaikan pemuda-pemuda Indonesia.

“Untuk agenda esok nanti saya wakilkan kepada Pak  Deputi karena ditanggal yang sama besok saya harus mewakili Bapak Presiden,” tutur Menpora Dito yang didampingi Staf Khusus Komunikasi dan Hubungan Internasional Alia Noorayu Laksono. 

Menpora Dito membuka ruang kerjasama dengan berbagai stakeholder yang di bidang pemuda dan olahraga tak terkecuali dengan DPP IPTI.

“Nanti kalo ada program, apapun itu yang positif akan lebih baik, jadi tak hanya ceremoni tapi langsung action dan bisa dikolaborasikan. Semoga kedepan akan ada agenda-agenda yang bisa dikerjasamakan dan dikolaborasikan,” tambahnya.

“Saat ini kita coba agar Kemenpora lebih terbuka dengan semua stakeholder. Sukses untuk acaranya nanti meski sudah tiga periode tetap semangat,” pungkas Menpora Dito.

Turut hadir pengurus DPP IPTI lainnya Sekjen Yenyen Kuswati, Bendum Wandi Sukandi, Wasekjen Andy Wijaya, dan Waketum Pandu Dinata.

Ketua Umum IPTI Tegaskan Audiensi PSMTI dan IPTI dengan Jokowi Tidak Membahas Politik

Jakarta (IPTI.OR.ID) – Ketua Umum Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) Ardy Susanto menyatakan audiensi antara Presiden Joko Widodo dengan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) dan Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) tidak membahas soal politik.

“Pertemuan PSMTI dan IPTI dengan Presiden Jokowi merupakan silaturahim dan komitmen masyarakat Tionghoa mendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin dan keberlanjutan program-program Jokowi nantinya. Tidak membahas politik sama sekali,” kata Ardy di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan PSMTI dan IPTI mengapresiasi kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, yang proses pembangunannya mendorong pertumbuhan ekonomi mulai tumbuh, pengendalian COVID-19, serta menjaga situasi politik menjelang Pemilu Serentak 2024.

“Tetapi, Pak Jokowi sebentar lagi sudah selesai. Kami terus mendukungnya dan meminta arahan ke depannya seperti apa,” tambah Ardy yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Umum PSMTI.

Dia pun meluruskan pernyataan Pembina PSMTI Hary Tanoesoedibjo yang menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia keturunan China mendukung bakal capres pilihan Jokowi untuk Pemilu 2024.

Ardy menegaskan pernyataan Hari Tanoe itu merupakan pernyataan pribadinya dan tidak mewakili PSMTI. Menurut dia, setiap pribadi berhak menyampaikan pandangan dan pilihan politik karena hal itu dijamin konstitusi.

“Namun, pilihan politik tidak boleh menarik-narik organisasi sosial, seperti PSMTI, karena PSMTI tidak berpolitik, meskipun ada anggota dan pengurus PSMTI yang aktif di partai politik dan tersebar di berbagai parpol,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, PSMTI dan IPTI bukan organisasi politik; sehingga dukungan bagi sosok bakal capres atau kandidat tertentu bukan tujuan dari PSMTI dan IPTI . Oleh karena itu, PSMTI dan IPTI sebagai organisasi kemasyarakatan tidak mungkin menjadi partisan politik.

“Kami isinya beragam, ada dari PKB, ada dari Demokrat, Golkar, PDIP, ada dari berbagai macam partai ada di dalam PSMTI dan IPTI ; sehingga tidak mungkin PSMTI dan IPTI memilih untuk menjadi bagian dari para partisannya,” kata Ardy.

Lebih lanjut, Ardy menegaskan tidak sependapat jika pernyataan Hary Tanoe mengarah kepada eksploitasi identitas, karena pada prinsipnya PSMTI dan IPTI menentang segala bentuk eksploitasi politik identitas.

Sebelumnya, Hary Tanoe mengklaim PSMTI mendukung bakal capres usungan Jokowi. Dia mengatakan PSMTI akan mendukung semua kebijakan Jokowi, katanya, termasuk keputusan Jokowi tentang capres di Pilpres 2024.

“PSMTI dan IPTI juga menegaskan ingin sekali siapa pun nanti yang didukung oleh Pak Jokowi tentunya akan didukung juga oleh PMSTI dan IPTI,” kata Hary Tanoe.