IPTI
IPTI

Archives June 2023

IPTI ucapkan HUT ke-62 untuk Presiden Indonesia Joko Widodo, Berikut Profil, perjalanan hidup dan karirnya politiknya

Jakarta, ipti.or.idPresiden RI ke-7 Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang tahun hari ini, Rabu (21/6/2023). Diketahui, Jokowi lahir di Surakarta (Solo), Jawa Tengah, pada 21 Juni 1961. Tahun ini, ia merayakan ulang tahun yang ke-62.

Saat ditanya mengenai perayaan, Presiden Jokowi berujar bahwa ia merupakan orang desa sehingga tidak pernah merayakan hari ulang tahunnya.

“Saya enggak pernah (merayakan) ulang tahun. Saya orang desa enggak pernah (merayakan) ulang tahun, sejak lahir sampai sekarang,” kata Jokowi di Gresik, dikutip dari YouTube KompasTV, Selasa (20/6/2023).

Pada ulang tahunnya yang ke-60, Jokowi juga mengaku tidak biasa merayakan hari kelahirannya dengan mengadakan acara spesial.

“Seperti tahun-tahun yang silam, saya tak terbiasa merayakan hari ulang tahun sendiri. Apalagi sekarang, di saat negeri ini tengah membutuhkan kerja keras kita semua untuk bersama-sama keluar dari pandemi,” tulis Jokowi, dikutip dari akun Instagram @jokowi.

Baca juga :

 

 Berita Pusat
IPTI DAN PRIMA DMI BERKOLABORASI MEMBANGUN BANGSA; MOU KERJA SAMA DENGAN REMAJA MASJID DITANDANGANI BERSAMA

Profil Singkat

Melansir umy.ac.id, Joko Widodo lahir pada 21 Juni 1961 di Surakarta, sebuah kota kecil di Jawa Tengah.

Dia lahir dari pasangan Noto Miharjo dan Sujiatmi Notomiharjo, mereka merupakan pasangan keluarga yang sederhana. Jokowi adalah anak pertama dari empat bersaudara, dan juga satu satunya anak laki laki dari pasangan tersebut. Ketiga adik Jokowi ialah Iit Sriyantini, Ida Yati dan Titik Relawati.

Sebagai seorang anak sulung, Jokowi memiliki tanggung jawab yang besar terhadap keluarga, khususnya ketiga adik perempuannya. Keluarga Jokowi merupakan keluarga yang biasa biasa saja bahkan tergolong menengah kebawah. Ayahnya bekerja sebagai seorang penjual kayu di bantaran kali Karanganyar-Solo. Sedari kecil, Jokowi muda sangat dekat dengan kedua orang tuanya.

Jokowi memulai pendidikan formalnya di Sekolah Dasar Negeri 111 Tirtoyoso Surakarta. Setamat dari Sekolah Dasar, Jokowi melanjutkan jenjang pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Surakarta. Ditengah tengah aktivitasnya sebagai pelajar, Jokowi juga membantu orang tuanya bekerja. Ia mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya. Di usia 12 tahun Jokowi kecil bekerja sebagai tukang penggergaji kayu. Meski kesibukannya belajar sekaligus bekerja, Jokowi dapat menyelesaikan sekolahnya tepat waktu.

Setelah lulus dari SMP, ia melanjutkan sekolahnya ke jenjang selanjutnya di SMA Negeri 6 Surakarta. Setamat dari SMA, pada tahun 1980 masuk Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

 

Baca juga :

 Berita Pusat
Ketua Umum IPTI Tegaskan Audiensi PSMTI dan IPTI dengan Jokowi Tidak Membahas Politik

Perjalanan Hidup

Jokowi menyelesaikan kuliahnya pada 1985. Ia kemudian bekerja di BUMN, PT Kertas Kraft Aceh. Di perusahaan ini Jokowi ditempatkan di area hutan pinus Merkusii, Aceh Tengah. Namun ia tak bertahan lama, hanya sekitar dua tahun dan memutuskan kembali. Jokowi, adalah nama panggilan yang diberikan oleh kliennya pada saat ia masih aktif sebagai pengusaha mebel. Adalah Bernard seorang asal Perancis yang memberikan nama tersebut. Bernard merupakan klien sekaligus sahabat Jokowi.

Ia sering memberi masukan kepada Jokowi berkenaan dengan usahanya membangun pabrik mebel yang kemudian diberi nama Rakabu Sejahtera, nama ini diambil dari putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Berkat bantuan dan banyak masukan dari Bernard itulah Jokowi berhasil membangun usahanya. Pada tahun Jokowi menikahi seorang gadis bernama Iriana diusianya yang ke 25. Dari pernikahannya Jokowi dikaruniai tiga orang anak, Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep.

 

Baca juga :

 Berita Pusat
Menpora Ario Bimo Nandito Ariotedjo Dukung Program Kerja DPP IPTI Menuju Indonesia Emas 2045
Karir Politik

Jokowi memberanikan terjun ke politik atas dorongan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). PDIP membentuk koalisi bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Jokowi berpasangan dengan FX Hadi Rudyatmo. Pada masa masa awal kampanye elektabilitasnya masih sangat rendah, kebanyakan masyarakat Surakarta belum cukup mengenalnya. Tingkat kepopulerannya jauh dibawah pasangan petahana.

Jokowi cukup tenang menghadapi situasi ini, ia menggunakan strategi door to door atau “blusukan” untuk menyapa warga masyarakat satu per satu. Strategi yang dijalankan Jokowi bersama tim cukup efektif, ia berhasil mengalahkan pasangan petahana dengan persentase keterpilihan sebesar 36,62 persen. Ia pun berhasil menduduki jabatan Walikota Surakarta untuk periode 2005-2010.

Melihat perkembangan kota Surakarta yang begitu pesat serta mendapat banyak dukungan dari masyarakat, Jokowi kembali dicalonkan sebagai walikota pada 2010. Partai penyokongnya semakin bertambah banyak, yaitu PDI Perjuangan sebagai partai utama, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Damai Sejahtera (PDS).

Pada 2012 Jokowi ditantang untuk masuk ke gelanggang politik ibu kota sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta. Ia dipasangkan dengan Basuki Tjahaja Purnama atau lebih akrab disapa Ahok, seorang mantan Bupati Belitung Timur. Sempat kalah populer dengan pasangan lainnya, Gaya “blusukan” Jokowi kembali digunakan untuk menyapa warga Jakarta. Hingga akhirya ia terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca juga :

 Social Activity
Sambut Imlek, DPW IPTI Sumut Baksos ke Panti Jompo Bodhi Asri

Pada 2014 Jokowi maju sebagai Calon Presiden Republik Indonesia dengan dukungan PDIP Perjuangan, Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) seorang politisi senior dari Partai Golongan Karya (Golkar). Pada saat kampanye, Jokowi tetap menggunakan gaya lamanya yaitu “blusukan” untuk menyapa masyarakat diseluruh penjuru nusantara. Pembangunan infrastruktur menjadi program prioritas di masa kepemimpinannya yang pertama. Pembangunan yang dilakukan secara merata hingga ke daerah terluar Indonesia ini dilakukan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam sektor ini dibandingkan negara-negara lain.

Program prioritas tersebut dibarengi dengan program berupa bantuan sosial seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), hingga Program Keluarga Harapan (PKH). Selain itu, sejak awal masa jabatannya, Joko Widodo juga mengupayakan reforma agraria dengan salah satunya melakukan percepatan penerbitan sertifikat hak atas tanah untuk mengurangi terjadinya sengketa lahan oleh karena ketiadaan sertifikat.

Dalam Pilpres 2019, Joko Widodo kembali terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia untuk masa jabatannya yang kedua. Kali ini, Joko Widodo didampingi oleh Wakil Presiden K.H. Maruf Amin dan dilantik pada 20 Oktober 2019 untuk masa jabatan 2019 hingga 2024. Di masa jabatannya yang kedua, Joko Widodo mengalihkan fokus pemerintahan pada pembangunan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia untuk dapat bersaing dengan negara-negara lainnya. Adapun program pembangunan infrastruktur masih terus dilanjutkan bersamaan dengan itu.

SEGENAP KELUARGA BESAR
IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA
MENGUCAPKAN
SELAMAT ULANG TAHUN KE-62
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Bpk. Ir. H. JOKO WIDODO
IPTI DAN PRIMA DMI BERKOLABORASI MEMBANGUN BANGSA; MOU KERJA SAMA DENGAN REMAJA MASJID DITANDANGANI BERSAMA
Ketum DMI Jusuf Kalla menyaksikan penandatangan MoU kerja sama antara Ketua Umum IPTI Ardy Susanto dengan Ketua Umum Prima DMI Munawar Khalil di kantor Dewan Masjid Indonesia (DMI), Matraman, Jakarta Pusat, Jumar, 16 Juni 2023. (ipti.or.id)

Jakarta, Ipti.or.id –  Ketua Umum Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) Ardy Susanto dengan Ketum Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (Prima DMI) Munawar Khalil menandatangani Memorandum Understanding atau MoU kerja sama di kantor Dewan Masjid Indonesia (DMI), Matraman, Jakarta Pusat, Jumat (16/6/2023).

Penandatanganan MoU yang bertema “Sinergi dan Kolaborasi Wirausaha: Gerakan Ekonomi Masjid, dari Umat Kuatkan Rakyat” disaksikan langsung oleh Ketum DMI Jusuf Kalla, Wakil Ketua Umum PSMTI Departemen Hubungan Organisasi dan Lintas Agama Rudi Rusdiah mewakili Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta dan Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Serian Wijatno.

Baca juga :

 Berita Pusat
Pemuda Tionghoa Berkolaborasi dengan Pemuda Masjid Memajukan Ekonomi Ummat Untuk Generasi Muda Millenial

“MoU ini merupakan bentuk kolaborasi antara elemen masyarakat lintas agama untuk bersama-sama membangun bangsa dalam semangat kebersamaan,” ujar Ardy di acara tersebut.

Selain itu, kata Ardy, MoU merupakan bentuk kerja sama generasi muda untuk membangun ekonomi masyarakat dan umat terutama melalui UMKM.

“Semoga kedepannya kerja sama ini, bisa menghasilkan satu kekuatan anak muda yang solid, sehingga bisa membawa Indonesia menjadi nation building yang lebih baik untuk mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045,” ungkap dia.

Penandatanganan MoU yang bertema “Sinergi dan Kolaborasi Wirausaha: Gerakan Ekonomi Masjid, dari Umat Kuatkan Rakyat” disaksikan langsung oleh Ketum DMI Jusuf Kalla, Wakil Ketua Umum PSMTI Departemen Hubungan Organisasi dan Lintas Agama Rudi Rusdiah mewakili Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta dan Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Serian Wijatno.

Baca juga :

 Berita Pusat
Ketua Umum DPP IPTI Hadiri Syukuran Dewan Penasehat DPP IPTI Ibu Irene Manibuy,SH.,M.Kn Yang dikukuhkan Sebagai Anggota BP3OKP-RI

Ardy Susanto mengaku bersyukur atas penandatanganan MoU tersebut dan menilai MoU tersebut merupakan kesepakatan bersama membangun kolaborasi antara elemen masyarakat untuk membangun bangsa.

Ardy menegaskan bahwa jumlah generasi muda Indonesia sangat banyak, bahkan mencapai angka 60 persen dari penduduk Indonesia.  Sementara UMKM di Indonesia juga sekitar 64 juta unit.

Menurut dia, jika peluang tersebut dimanfaatkan generasi muda, juga bagi masyarakat, negara dan bangsa.

“Saya berharap dengan adanya MoU dengan PRIMA DMI, maka kedepan ada langkh-langkah konkret untuk melakukan kerja sama di bidang usaha sehingga bisa bersama-sama berkontribusi memajukan ekonomi umat, “tutur ardy menambahkan.

Baca juga :

Seminar
Pemuda TiongHoa dan Masa Depan Bangsa

“UMKM kan telah memberikan kontribusi PDB Indonesia sebesar 61 persen dan menyerap tenaga kerja sebesar 97%. Nah, perlu keterlibatan aktif dari generasi muda di UMKM ini, termasuk memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan usaha, serta perlu konsistensi dan disiplin agar bisa sukses,” jelas Ardy.

Ketua Umum Prima DMI Munawar Khalil berharap kerja sama ini bisa berdampak besar bagi pemuda Masjid untuk mengasah kemampuannya dalam membangun usahanya. Menurut Munawar, belajar hal-hal yang positif merupakan hal yang baik dalam kehidupan masyarakat. 

“Kami menyadari bahwa berbicara tentang ekonomi mungkin kami kalah jauh dengan saudara kami yang ada di IPTI, oleh sebab itu dengan semangat yang kita bangun, kolaborasi ini diharapkan dapat meraih ilmu dan pengalaman dari saudara-saudara kita,” jelas Munawar.

Baca juga :

 Social Activity
IPTI Kepri Adakan Pembagian Sembako ke 7 Lokasi di Batam

Sementara itu, Ketua Umum DMI Jusuf Kalla berharap dengan kerja sama itu, Prima DMI bisa belajar dengan pemuda Tionghoa Indonesia dalam membangun usaha. Bagi Jusuf Kalla, etos kerja dan semangat suku Tionghoa Indonesia tidak diragukan lagi karena sudah terbukti usaha yang dibangunnya tumbuh pesat.

“Selalu saya sampaikan bahwa masyarakat Tionghoa mempunyai kemampuan yang tinggi dalam ekonomi karena semangat dan kerja keras serta kemampuan marketing yang baik, inilah yang harus dipelajari dan dicontoh. Karena itulah kerja sama antara Pemuda Masjid ini dan pemuda Tionghoa penting dilakukan,” katanya menegaskan.

Jusuf Kalla juga menerangkan bahwa membangun usaha tidak harus melalui pendidikan formal atau di ruang kelas. Menurut dia, hal tersebut bisa dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan dan berbagi pengalaman dalam berbisnis.

“Nanti pengalaman itu kita harapkan dengan melihat dan merasakan, jadi nanti diskusi berjalan untuk melihat bagaimana industri atau toko berjalan sehingga nanti terjadi suatu hubungan dan toleransi yang baik,” tutur Jusuf Kalla.

Baca juga :

 E-Learning
Sinergi PSMTI, IPTI, PITI dan Prima DMI mencetak Generasi Muda Berjiwa Enterpreneurship

Wakil Ketua Umum PSMTI Departemen Hubungan Organisasi dan Lintas Agama Rudi Rusdiah mengatakan Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta menyambut baik dibangunnya kerja sama ini. Diharapkan kolaborasi IPTI dan DMI dapat saling memberikan informasi bermanfaat yang dibutuhkan kedua belah pihak, utamanya dalam memajukan perekonomian bangsa.

“Harapan kami semoga dengan MoU ini dapat membangun kolaborasi yang kuat, sehingga hubungan PSMTI dan DMI dapat terjalin erat dan akan melahirkan kerja sama yang lain,” pungkas Rudi.

Pemuda Tionghoa Berkolaborasi dengan Pemuda Masjid Memajukan Ekonomi Ummat Untuk Generasi Muda Millenial

Jakarta, ipti.or.id

Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Wilianto Tanta menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (Prima  DMI) Munawar Khalil di salah satu hotel berbintang di Jakarta, Selasa siang (23/05/2023),

Hadir dalam pertemuan ini,   Ketua Umum Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) Ardy Susanto dan Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Serian Wijatno. Sementara itu,  pengurus PSMTI yang mendampingi, yakni Johnny Situwanda (WKU pemuda dan Kaderisasi) Tenggono C Phoa (WKU bisnis dan Industri), Taufik (KaDep bisnis dan industri) dan Sudiono Chung (Sekretaris Ketua Harian 2)

Baca juga : Ketua Umum DPP IPTI Hadiri Syukuran Dewan Penasehat DPP IPTI Ibu Irene Manibuy,SH.,M.Kn Yang dikukuhkan Sebagai Anggota BP3OKP-RI

Pertemuan membahas kolaborasi antara PSMTI, PITI, IPTI dan Prima DMI dalam mencetak dan mengembangkan wirausaha muda.

Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta menyambut baik kolaborasi ini dan diharapkan kolaborasi dapat memberikan manfaat yang besar bagi generasi muda. 

“ Kami PSMTI bersama IPTI, Bersama PITI dan Prima DMI bersilaturahmi dan berdiskusi membahas kolaborasi yang melibatkan generasi muda” kata orang nomor satu di lingkungan PSMTI.

Ketua umum Prima DMI  Munawar Khalil menyambut baik kolaborasi yang dibangun PSMTI dan IPTI dalam mencetak generasi muda berjiwa entrepreneurship. Menurut Munawar,  anggota Prima DMI perlu belajar dari masyarakat  suku Tionghoa yang berpengalaman  dalam membangun sebuah usaha.

Baca juga : Pemuda TiongHoa dan Masa Depan Bangsa

Sementara itu, Ketua Umum IPTI Ardy Susanto mengungkapkan,  salah satu yang dikerjasamakan adalah pelatihan menjadi seorang entrepreneur, baik  untuk generasi muda  dari kalangan IPTI maupun dari Prima DMI. Pelatihan ini, dinilai perlu  agar generasi muda siap menghadapi tantangan yang dihadapi dalam membangun usahanya.

“Tentunya ada hal-hal yang perlu dimatangkan termasuk pemikiran-pemikiran sebagai pengusaha itu seperti apa, mental sebagai pengusaha itu seperti apa. Tidak ada orang tiba-tiba langsung jadi pengusaha tetapi ada prosesnya. Nah proses ini perlu adanya pelatihan-pelatihan. Dari PSMTI, PITI akan mensuport IPTI dan Prima DMI untuk melatih keterampilan menjadi entrepreneurship bagi  anak muda,” tutur Ardy.

Menurut Ardy, kolaborasi ini akan dibahas kembali dalam pertemuan selanjutnya, termasuk membahas bentuk pelatihan yang akan dijalankan.

Baca juga : IPTI Kepri Adakan Pembagian Sembako ke 7 Lokasi di Batam

“Ini kan  baru tahapan awal pertemuan,  jadi kita masih menyusun pertemuan berikutnya untuk membicarakan hal-hal apa yang bisa kita kolaborasikan bersama, yang bisa dijalankan oleh anak-anak muda baik dari Prima DMI maupun dari IPTI,” jelas Ardy.

Kolaborasi ini mendapat apresiasi dari  Ketua Umum PITI Serian Wijatno. Ia meyakini kolaborasi IPTI dan Prima DMI dapat membuahkan hasil yang baik untuk pengembangan UMKM di tanah air, apalagi dua organisasi itu memiliki kelebihan yang berbeda.

“Nah kelebihan ini kalau dikerjasamakan dalam hal kemaslahatan masyarakat, agama maupun kemanusiaan. Tentunya kalau itu bisa dijalankan, bisa saling belajar, saling mengisi untuk pengembangan UMKM maka cita-cita kebangsaan akan tercapai,” ungkap Serian.