IPTI
IPTI
Ketua Umum DPP IPTI Hadiri Syukuran Dewan Penasehat DPP IPTI Ibu Irene Manibuy,SH.,M.Kn Yang dikukuhkan Sebagai Anggota BP3OKP-RI

IPTI.OR.ID, JAKARTA — BP3OKP-RI ( Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua) gelar ibadah dan syukuran atas pengukuhkan keenam anggota BP3OKP-RI Asli Papua di Cabin Hotel Jalan Yos Sudarso Sunter Jaya, Jakarta Utara, Senin (29/5/2023).

Pengukuhan keenam anggota BP3OKP-RI asli dari Papua tersebut sebelumnya telah dikukuhkan oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada Senin. Pengukuhan berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 15/M Tahun 2023 tentang pengangkatan enam anggota Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua.

Baca juga : IPTI Kepri Adakan Pembagian Sembako ke 7 Lokasi di Batam

Masa jabatan keanggotaan Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua dari perwakilan setiap provinsi di wilayah Papua adalah lima tahun. Keputusan Presiden ini berlaku mulai tanggal ditetapkan, ditetapkan di Jakarta pada tanggal 5 April 2023 oleh Presiden Joko Widodo.

Banyak tamu undangan yang hadir dalam acara syukuran ini salah satunya dari Organisasi Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI). Ketua umum DPP IPTI (Ardy Susanto,SH.) hadiri acara syukuran pengukuhan Anggota BP3OKP-RI Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (Ibu Irene Manibuy,SH.,M.Kn) untuk Papua Barat sekaligus juga sebagai dewan Penasihat DPP IPTI.  

Acara syukuran pengukuhan dilaksanakan Senin, 29 Mei 2023 di Cabin Hotel Jl.Yos Sudarso 77-78 Sunter Jaya Jakarta Utara.

Turut hadir Sekjen DPP IPTI ( Yen Yen Kuswati,S.Psi), koordinator Indonesia Timur (Erick Alam), Caretaker ketua DPW IPTI Provinsi Bali (Aldo,SH.) dan para anggota BP3OKP-RI yang mendapatkan pengukuhan.

Berikut enam nama anggota Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua yang akan bekerja selama lima tahun:

1. Alberth Yoku, perwakilan Provinsi Papua,

2. Irene Manibuy, perwakilan Provinsi Papua Barat,

3. Yoseph Yanowo Yolmen, perwakilan Provinsi Papua Selatan,

4. Pietrus Waine, perwakilan Provinsi Papua Tengah,

5. Hantor Matuan, perwakilan Provinsi Papua Pegunungan, dan

6. Otto Ihalauw, perwakilan Provinsi Papua Barat Daya.

Menpora Ario Bimo Nandito Ariotedjo Dukung Program Kerja DPP IPTI Menuju Indonesia Emas 2045

JAKARTA (IPTI.OR.ID) Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, menerima audiensi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Ikatan Pemuda Tionghoa (DPP IPTI) Ardy Susanto yang hadir bersama pengurus lainnya di ruang kerjanya lantai 10 Kantor Kemenpora Senayan, Jakarta, Jumat (12/5). 

Menpora Dito mendukung program kerja DPP IPTI Menuju Indonesia Emas 2045. Kepada Menpora Dito, Ardy Susanto bermaksud menyampaikan undangan kepada Menteri Dito untuk hadir dalam pelantikan Pengurus DPP IPTI dan Seminar Kebangsaan dengan tema ‘Tantangan Era Reformasi Dalam Mencetak Pemimpin Bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

“Terima kasih kepada Pak Menteri yang telah berkenan menerima kami, kami bermaksud untuk mengundang Pak Menteri hadir pada cara pelantikan pengurus IPTI di Kemayoran,” kata Ardy.

Ketum DPP IPTI tiga periode ini berharap dengan kehadiran Menpora Dito, ia juga berharap kedepan kerjasama dengan Kemenpora akan terus terjalin dengan baik.

Baca Juga : Ketua Umum IPTI Tegaskan Audiensi PSMTI dan IPTI dengan Jokowi Tidak Membahas Politik

“Kami harap kedepan kerjasama dengan kementerian ini akan terus terjalin sehingga program-program yang ada bisa saling didukung,” tuturnya.

“Tugas utama IPTI adalah mengikis krisis identitas yang sekarang mulai ditinggalkan dan hal ini tidak mudah, tetapi kalau bergeraknya dengan institusi pasti akan lebih mudah. Semoga dengan adanya IPTI pemuda Indonesia berkontribusi menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Menpora Dito sangat mendukung program kerja yang ada di dalam IPTI agar nantinya bisa saling dikerjasamakan dan dikolaborasikan dimasa depan untuk kebaikan pemuda-pemuda Indonesia.

“Untuk agenda esok nanti saya wakilkan kepada Pak  Deputi karena ditanggal yang sama besok saya harus mewakili Bapak Presiden,” tutur Menpora Dito yang didampingi Staf Khusus Komunikasi dan Hubungan Internasional Alia Noorayu Laksono. 

Menpora Dito membuka ruang kerjasama dengan berbagai stakeholder yang di bidang pemuda dan olahraga tak terkecuali dengan DPP IPTI.

“Nanti kalo ada program, apapun itu yang positif akan lebih baik, jadi tak hanya ceremoni tapi langsung action dan bisa dikolaborasikan. Semoga kedepan akan ada agenda-agenda yang bisa dikerjasamakan dan dikolaborasikan,” tambahnya.

“Saat ini kita coba agar Kemenpora lebih terbuka dengan semua stakeholder. Sukses untuk acaranya nanti meski sudah tiga periode tetap semangat,” pungkas Menpora Dito.

Turut hadir pengurus DPP IPTI lainnya Sekjen Yenyen Kuswati, Bendum Wandi Sukandi, Wasekjen Andy Wijaya, dan Waketum Pandu Dinata.

Ketua Umum IPTI Tegaskan Audiensi PSMTI dan IPTI dengan Jokowi Tidak Membahas Politik

Jakarta (IPTI.OR.ID) – Ketua Umum Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) Ardy Susanto menyatakan audiensi antara Presiden Joko Widodo dengan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) dan Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) tidak membahas soal politik.

“Pertemuan PSMTI dan IPTI dengan Presiden Jokowi merupakan silaturahim dan komitmen masyarakat Tionghoa mendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin dan keberlanjutan program-program Jokowi nantinya. Tidak membahas politik sama sekali,” kata Ardy di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan PSMTI dan IPTI mengapresiasi kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, yang proses pembangunannya mendorong pertumbuhan ekonomi mulai tumbuh, pengendalian COVID-19, serta menjaga situasi politik menjelang Pemilu Serentak 2024.

“Tetapi, Pak Jokowi sebentar lagi sudah selesai. Kami terus mendukungnya dan meminta arahan ke depannya seperti apa,” tambah Ardy yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Umum PSMTI.

Dia pun meluruskan pernyataan Pembina PSMTI Hary Tanoesoedibjo yang menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia keturunan China mendukung bakal capres pilihan Jokowi untuk Pemilu 2024.

Ardy menegaskan pernyataan Hari Tanoe itu merupakan pernyataan pribadinya dan tidak mewakili PSMTI. Menurut dia, setiap pribadi berhak menyampaikan pandangan dan pilihan politik karena hal itu dijamin konstitusi.

“Namun, pilihan politik tidak boleh menarik-narik organisasi sosial, seperti PSMTI, karena PSMTI tidak berpolitik, meskipun ada anggota dan pengurus PSMTI yang aktif di partai politik dan tersebar di berbagai parpol,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, PSMTI dan IPTI bukan organisasi politik; sehingga dukungan bagi sosok bakal capres atau kandidat tertentu bukan tujuan dari PSMTI dan IPTI . Oleh karena itu, PSMTI dan IPTI sebagai organisasi kemasyarakatan tidak mungkin menjadi partisan politik.

“Kami isinya beragam, ada dari PKB, ada dari Demokrat, Golkar, PDIP, ada dari berbagai macam partai ada di dalam PSMTI dan IPTI ; sehingga tidak mungkin PSMTI dan IPTI memilih untuk menjadi bagian dari para partisannya,” kata Ardy.

Lebih lanjut, Ardy menegaskan tidak sependapat jika pernyataan Hary Tanoe mengarah kepada eksploitasi identitas, karena pada prinsipnya PSMTI dan IPTI menentang segala bentuk eksploitasi politik identitas.

Sebelumnya, Hary Tanoe mengklaim PSMTI mendukung bakal capres usungan Jokowi. Dia mengatakan PSMTI akan mendukung semua kebijakan Jokowi, katanya, termasuk keputusan Jokowi tentang capres di Pilpres 2024.

“PSMTI dan IPTI juga menegaskan ingin sekali siapa pun nanti yang didukung oleh Pak Jokowi tentunya akan didukung juga oleh PMSTI dan IPTI,” kata Hary Tanoe.