IPTI
IPTI
Rapat Koordinasi Pengurus DPC IPTI Batam Tekankan Pentingnya Kekompakan dan Soliditas Organisasi

ipti.batam, Batam, Kep. Riau, 09 Mei 2025 – Baru-baru ini, DPC Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) Kota Batam menggelar rapat koordinasi kepengurusan yang berlangsung penuh keakraban dan semangat kekeluargaan. Kegiatan ini menjadi momen penting dalam upaya mempererat tali silaturahmi, memperkuat sinergi antar pengurus, serta menegaskan komitmen organisasi untuk terus memberi dampak positif bagi masyarakat. Dalam atmosfer yang santai namun penuh makna, rapat ini menegaskan bahwa kekompakan adalah kunci utama keberhasilan IPTI Batam sebagai wadah komunitas sosial dan kepemudaan.

Masih mengedepankan visi dan misi sosial serta pemberdayaan masyarakat, organisasi ini terus menunjukkan bahwa solidaritas dan rasa kebersamaan mampu membuktikan kekuatannya. Melalui berbagai kegiatan seperti bakti sosial, program pemberdayaan masyarakat, hingga kegiatan sosial lainnya, IPTI Batam terus membangun sinergi yang solid di tengah masyarakat, khususnya komunitas Tionghoa di kota ini.

Baca juga : Persiapan AYC 2024, DPP IPTI beraudiensi dan Mengundang Ketua DPD RI

Mengupas pentingnya kekompakan, Ketua DPC IPTI Batam, yang turut hadir dalam rapat tersebut, menyampaikan bahwa keberhasilan organisasi sangat bergantung pada kerja sama dan saling mendukung antar pengurus maupun anggota. “Kekompakan adalah pondasi utama. Tanpa itu, semua program dan kegiatan yang kita jalankan tidak akan maksimal,” ujarnya. Ia menegaskan, menjaga kekompakan bukan hanya sekadar kata, melainkan sebuah komitmen yang harus terus dipupuk agar organisasi tetap kokoh dan mampu menjawab tantangan zaman.

Selain diskusi internal, kegiatan ini juga diisi dengan penyampaian laporan kegiatan yang telah dilakukan selama periode tertentu, serta rencana program ke depan yang akan diimplementasikan. Salah satu poin yang menjadi perhatian adalah pentingnya memperkuat kapasitas pengurus dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan di tengah masyarakat. Rapat juga menjadi wadah diskusi antar pengurus terkait strategi meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam setiap kegiatan sosial.

Baca juga : Berkolaborasi Demi Kesehatan Masyarakat: DPW IPTI Kepri dan DPC IPTI Kota Batam Adakan Bakti Sosial Operasi Katarak

Dalam suasana kekeluargaan, beberapa pengurus juga berbagi pengalaman dan cerita tentang keberhasilan serta tantangan yang dihadapi selama menjalankan berbagai program sosial. Mereka sepakat bahwa rasa solidaritas dan kekompakan internal harus terus dipupuk agar organisasi tetap relevan dan mampu menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat yang membutuhkan. “Kita harus tetap menjaga semangat gotong royong, agar setiap langkah yang kita ambil membawa dampak positif,” pesan salah satu pengurus.

Sejalan dengan spirit tersebut, IPTI Batam juga merencanakan berbagai program yang tidak hanya bersifat sosial tetapi juga edukatif dan pemberdayaan ekonomi. Melalui kegiatan-kegiatan seperti pelatihan, workshop, dan program sosial lainnya, organisasi ini ingin memperlihatkan bahwa pemuda Tionghoa di Batam tidak hanya memiliki identitas budaya, namun juga mampu memberikan manfaat secara langsung bagi masyarakat luas. Ini sejalan dengan misi menciptakan masyarakat yang harmonis dan maju, serta menjadi motivasi bagi anggota untuk terus berkontribusi.

Baca juga : DPP IPTI Audiensi dengan Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI Bahas Permasalahan Tenaga Kerja

Tak hanya itu, rapat ini juga menjadi ajang perayaan kekompakan dan semangat kerja sama yang telah terjalin selama ini. Beberapa pengurus bahkan mengutarakan harapan agar kekompakan ini dapat terus dijaga dan diperkuat di setiap momentum. Mereka percaya bahwa kekompakan dan semangat kerja sama ini menjadi tolak ukur keberhasilan organisasi di masa mendatang.

Lebih jauh lagi, kegiatan ini mendapat apresiasi dari sejumlah pihak, termasuk pemerintah daerah dan berbagai elemen masyarakat. Mereka melihat bahwa peran organisasi seperti IPTI sangat penting dalam memupuk kerukunan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program yang berkelanjutan. Semangat kekompakan yang selalu diusung menjadi salah satu pilar utama dalam meningkatkan kualitas pelayanan sosial dan pemberdayaan masyarakat di kota ini.

Baca juga : Didi Meimei Indonesia 2025 “Ajang Pencarian Bintang Muda Berbakat dalam Nuansa Imlek”

Selain menegaskan komitmen tersebut, rapat koordinasi ini juga mengingatkan seluruh pengurus untuk terus menjaga komunikasi yang efektif dan transparan. Sebab, keberhasilan sebuah organisasi tak lepas dari peran seluruh elemen di dalamnya. Dengan budaya komunikasi yang baik, setiap tantangan dan hambatan dapat dihadapi secara bersama-sama, serta setiap peluang mampu dimanfaatkan secara maksimal.

Tak lupa, rapat ini juga menjadi ajang evaluasi atas capaian yang telah diraih selama ini sekaligus menyiapkan strategi baru untuk menghadapi masa depan. Dua aspek utama yang terus disoroti adalah peningkatan partisipasi masyarakat dan keberlanjutan program sosial yang telah berjalan. Pengurus berharap, dengan kekompakan yang terus terjaga, IPTI Batam dapat semakin besar memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Baca juga : DPP IPTI Menerima Delegasi Tiongkok Bahas Kerja Sama Strategis 

Sebagai penutup, seluruh peserta rapat sepakat bahwa kekompakan adalah kekuatan utama. Mereka bertekad untuk terus membangun rasa solidaritas dan kebersamaan yang kokoh, serta melanjutkan perjuangan organisasi demi menciptakan kota Batam yang lebih harmonis, maju, dan penuh toleransi. Semangat ini tidak hanya menjadi bahan motivasi internal, tetapi juga sebagai refleksi nyata bahwa organisasi sosial seperti IPTI mampu menjadi agent of change di lingkungan masyarakat.

Dengan tekad dan semangat kekompakan yang terus dipupuk, IPTI Batam yakin dapat mencapai visi besar di masa mendatang. Melalui sinergi dan kerja keras bersama, mereka percaya bahwa setiap langkah kecil yang diambil hari ini akan membawa dampak besar bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Mari kita dukung penuh kegiatan dan perjuangan mereka, karena kekompakan inilah yang menjadi fondasi utama keberhasilan organisasi ini dalam mewujudkan cita-cita mulia—menjadi organisasi yang tidak hanya kuat secara internal, tetapi juga bermanfaat secara nyata bagi masyarakat Batam dan sekitarnya.

Liputan oleh :
DPC IPTI Kota Batam

Ketum IPTI melantik DPW IPTI Sulut, HBL resmi jadi Ketua

Manado, IPTI.or.id – Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) Sulawesi Utara (Sulut) yang diketui Hillary Brigitta Lasut (HBL) resmi dilantik oleh Ketua Umum DPP IPTI, Ardy Susanto, di Roger’s Hotel Manado, Kamis (26/10/2023).

Pelantikan diawali dengan laporan ketua panitia Devina Lumingkewas yang mengatakan ini merupakan pelantikan pertama kali di Sulut.

“Harapan kami tetap semangat dalam perjuangan, ini merupakan titik awal dan menjadi harapan kami dalam bersinergi dengan seluruh masyarakat Sulut,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPW IPTI Sulut yang baru dilantik, Hillary Brigitta Lasut (HBL) dalam sambutannya mengatakan, cita-cita yang diharapkan pemuda Tionghoa untuk menjalankan berbagai kegiatan sosial dan advokasi bagi masyarakat Sulut terutama masyarakat yang kurang mampu.

Baca juga : Rapat Koordinasi DPP Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia Bersama Prima DMI

“Kasus yang terjadi di Sulut banyak dialami masyarakat yang ekonominya rendah. Kami akan mengawal warga kurang mampu yang menghadapi persoalan dan ikut serta membantu,” kata HBL.

Dirinya juga mengatakan, dirinya merasa terhormat dengan kepercayaan yang diamanatkan kepadanya sebagai Ketua DPW IPTI Sulut.

Ketua Umum DPP IPTI Ardy Susanto dalam sambutannya menjelaskan bahwa IPTI berdiri untuk mengakselerasi pembangunan bangsa yang pada saat orde baru tergoyah.

“Manado merupakan kota yang toleran, kota yang sangat aman, IPTI terbentuk di daerah yang banyak konflik dan itu yang harus kita selesaikan. Tugas IPTI tidak ringan, tugas rekan-rekan berkomunikasi dengan organisasi lain yang ada di Sulut dan berikan pengertian kepada pemuda Tionghoa di Indonesia,” pungkasnya.

Baca juga : DPP IPTI Menghadiri Undangan Dari Kemenpora Dalam Kegiatan FGD Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP)

Turut hadir dalam pelantikan ini PSMTI Sulut, perwakilan organisasi keagamaan, organisasi mahasiswa, organisasi masyarakat, TNI Polri.

Baca juga : IPTI dan Prima DMI Gelar Pelatihan Kewirausahaan Bersama MarkPlus

IPTI ucapkan HUT ke-62 untuk Presiden Indonesia Joko Widodo, Berikut Profil, perjalanan hidup dan karirnya politiknya

Jakarta, ipti.or.idPresiden RI ke-7 Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang tahun hari ini, Rabu (21/6/2023). Diketahui, Jokowi lahir di Surakarta (Solo), Jawa Tengah, pada 21 Juni 1961. Tahun ini, ia merayakan ulang tahun yang ke-62.

Saat ditanya mengenai perayaan, Presiden Jokowi berujar bahwa ia merupakan orang desa sehingga tidak pernah merayakan hari ulang tahunnya.

“Saya enggak pernah (merayakan) ulang tahun. Saya orang desa enggak pernah (merayakan) ulang tahun, sejak lahir sampai sekarang,” kata Jokowi di Gresik, dikutip dari YouTube KompasTV, Selasa (20/6/2023).

Pada ulang tahunnya yang ke-60, Jokowi juga mengaku tidak biasa merayakan hari kelahirannya dengan mengadakan acara spesial.

“Seperti tahun-tahun yang silam, saya tak terbiasa merayakan hari ulang tahun sendiri. Apalagi sekarang, di saat negeri ini tengah membutuhkan kerja keras kita semua untuk bersama-sama keluar dari pandemi,” tulis Jokowi, dikutip dari akun Instagram @jokowi.

Baca juga :

 

 Berita Pusat
IPTI DAN PRIMA DMI BERKOLABORASI MEMBANGUN BANGSA; MOU KERJA SAMA DENGAN REMAJA MASJID DITANDANGANI BERSAMA

Profil Singkat

Melansir umy.ac.id, Joko Widodo lahir pada 21 Juni 1961 di Surakarta, sebuah kota kecil di Jawa Tengah.

Dia lahir dari pasangan Noto Miharjo dan Sujiatmi Notomiharjo, mereka merupakan pasangan keluarga yang sederhana. Jokowi adalah anak pertama dari empat bersaudara, dan juga satu satunya anak laki laki dari pasangan tersebut. Ketiga adik Jokowi ialah Iit Sriyantini, Ida Yati dan Titik Relawati.

Sebagai seorang anak sulung, Jokowi memiliki tanggung jawab yang besar terhadap keluarga, khususnya ketiga adik perempuannya. Keluarga Jokowi merupakan keluarga yang biasa biasa saja bahkan tergolong menengah kebawah. Ayahnya bekerja sebagai seorang penjual kayu di bantaran kali Karanganyar-Solo. Sedari kecil, Jokowi muda sangat dekat dengan kedua orang tuanya.

Jokowi memulai pendidikan formalnya di Sekolah Dasar Negeri 111 Tirtoyoso Surakarta. Setamat dari Sekolah Dasar, Jokowi melanjutkan jenjang pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Surakarta. Ditengah tengah aktivitasnya sebagai pelajar, Jokowi juga membantu orang tuanya bekerja. Ia mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya. Di usia 12 tahun Jokowi kecil bekerja sebagai tukang penggergaji kayu. Meski kesibukannya belajar sekaligus bekerja, Jokowi dapat menyelesaikan sekolahnya tepat waktu.

Setelah lulus dari SMP, ia melanjutkan sekolahnya ke jenjang selanjutnya di SMA Negeri 6 Surakarta. Setamat dari SMA, pada tahun 1980 masuk Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

 

Baca juga :

 Berita Pusat
Ketua Umum IPTI Tegaskan Audiensi PSMTI dan IPTI dengan Jokowi Tidak Membahas Politik

Perjalanan Hidup

Jokowi menyelesaikan kuliahnya pada 1985. Ia kemudian bekerja di BUMN, PT Kertas Kraft Aceh. Di perusahaan ini Jokowi ditempatkan di area hutan pinus Merkusii, Aceh Tengah. Namun ia tak bertahan lama, hanya sekitar dua tahun dan memutuskan kembali. Jokowi, adalah nama panggilan yang diberikan oleh kliennya pada saat ia masih aktif sebagai pengusaha mebel. Adalah Bernard seorang asal Perancis yang memberikan nama tersebut. Bernard merupakan klien sekaligus sahabat Jokowi.

Ia sering memberi masukan kepada Jokowi berkenaan dengan usahanya membangun pabrik mebel yang kemudian diberi nama Rakabu Sejahtera, nama ini diambil dari putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Berkat bantuan dan banyak masukan dari Bernard itulah Jokowi berhasil membangun usahanya. Pada tahun Jokowi menikahi seorang gadis bernama Iriana diusianya yang ke 25. Dari pernikahannya Jokowi dikaruniai tiga orang anak, Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep.

 

Baca juga :

 Berita Pusat
Menpora Ario Bimo Nandito Ariotedjo Dukung Program Kerja DPP IPTI Menuju Indonesia Emas 2045
Karir Politik

Jokowi memberanikan terjun ke politik atas dorongan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). PDIP membentuk koalisi bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Jokowi berpasangan dengan FX Hadi Rudyatmo. Pada masa masa awal kampanye elektabilitasnya masih sangat rendah, kebanyakan masyarakat Surakarta belum cukup mengenalnya. Tingkat kepopulerannya jauh dibawah pasangan petahana.

Jokowi cukup tenang menghadapi situasi ini, ia menggunakan strategi door to door atau “blusukan” untuk menyapa warga masyarakat satu per satu. Strategi yang dijalankan Jokowi bersama tim cukup efektif, ia berhasil mengalahkan pasangan petahana dengan persentase keterpilihan sebesar 36,62 persen. Ia pun berhasil menduduki jabatan Walikota Surakarta untuk periode 2005-2010.

Melihat perkembangan kota Surakarta yang begitu pesat serta mendapat banyak dukungan dari masyarakat, Jokowi kembali dicalonkan sebagai walikota pada 2010. Partai penyokongnya semakin bertambah banyak, yaitu PDI Perjuangan sebagai partai utama, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Damai Sejahtera (PDS).

Pada 2012 Jokowi ditantang untuk masuk ke gelanggang politik ibu kota sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta. Ia dipasangkan dengan Basuki Tjahaja Purnama atau lebih akrab disapa Ahok, seorang mantan Bupati Belitung Timur. Sempat kalah populer dengan pasangan lainnya, Gaya “blusukan” Jokowi kembali digunakan untuk menyapa warga Jakarta. Hingga akhirya ia terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca juga :

 Social Activity
Sambut Imlek, DPW IPTI Sumut Baksos ke Panti Jompo Bodhi Asri

Pada 2014 Jokowi maju sebagai Calon Presiden Republik Indonesia dengan dukungan PDIP Perjuangan, Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) seorang politisi senior dari Partai Golongan Karya (Golkar). Pada saat kampanye, Jokowi tetap menggunakan gaya lamanya yaitu “blusukan” untuk menyapa masyarakat diseluruh penjuru nusantara. Pembangunan infrastruktur menjadi program prioritas di masa kepemimpinannya yang pertama. Pembangunan yang dilakukan secara merata hingga ke daerah terluar Indonesia ini dilakukan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam sektor ini dibandingkan negara-negara lain.

Program prioritas tersebut dibarengi dengan program berupa bantuan sosial seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), hingga Program Keluarga Harapan (PKH). Selain itu, sejak awal masa jabatannya, Joko Widodo juga mengupayakan reforma agraria dengan salah satunya melakukan percepatan penerbitan sertifikat hak atas tanah untuk mengurangi terjadinya sengketa lahan oleh karena ketiadaan sertifikat.

Dalam Pilpres 2019, Joko Widodo kembali terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia untuk masa jabatannya yang kedua. Kali ini, Joko Widodo didampingi oleh Wakil Presiden K.H. Maruf Amin dan dilantik pada 20 Oktober 2019 untuk masa jabatan 2019 hingga 2024. Di masa jabatannya yang kedua, Joko Widodo mengalihkan fokus pemerintahan pada pembangunan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia untuk dapat bersaing dengan negara-negara lainnya. Adapun program pembangunan infrastruktur masih terus dilanjutkan bersamaan dengan itu.

SEGENAP KELUARGA BESAR
IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA
MENGUCAPKAN
SELAMAT ULANG TAHUN KE-62
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Bpk. Ir. H. JOKO WIDODO